Evolusi Internet telah membawa perubahan signifikan dalam cara kita berkomunikasi, bekerja, dan mengakses informasi. Inti dari transformasi ini adalah Hypertext Transfer Protocol (HTTP), fondasi komunikasi data di World Wide Web.
Dalam beberapa tahun terakhir, penerus HTTP/1.1, yang dikenal sebagai HTTP/2, telah muncul dengan janji penjelajahan web yang lebih cepat dan efisien. Artikel ini bertujuan untuk mengklarifikasi HTTP/2, menjelaskan apa itu, keunggulan utamanya dibandingkan HTTP/1.1, dan cara memanfaatkan manfaatnya. Mari kita selami.

Apa itu HTTP/2?
HTTP/2 adalah versi utama kedua dari protokol jaringan HTTP. Ini dikembangkan oleh Internet Engineering Task Force (IETF) dan disetujui pada Mei 2015. Tujuan utama HTTP/2 adalah untuk meningkatkan kinerja situs web dan aplikasi web dengan mengurangi latensi dan mengoptimalkan cara data ditransmisikan antara klien dan server. Ini dicapai melalui beberapa fitur utama:
- Multiplexing: HTTP/2 memungkinkan beberapa permintaan dan respons dikirim secara bersamaan melalui satu koneksi. Ini menghilangkan masalah pemblokiran head-of-line yang ditemukan di HTTP/1.1, di mana sumber daya yang lambat memuat dapat menunda pemuatan sumber daya lain di halaman.
- Binary framing: Alih-alih teks biasa yang digunakan di HTTP/1.1, HTTP/2 menggunakan format biner, yang lebih efisien untuk klien dan server. Ini menghasilkan penguraian yang lebih cepat dan mengurangi overhead.
- Header compression: HTTP/2 menggunakan kompresi HPACK untuk secara signifikan mengurangi ukuran bidang header di setiap permintaan dan respons, yang menghasilkan pengurangan konsumsi bandwidth dan pemuatan halaman yang lebih cepat.
- Server push: HTTP/2 memungkinkan server untuk mendorong sumber daya ke klien sebelum klien memintanya, yang selanjutnya mengurangi latensi dan mengoptimalkan kinerja.
Mengapa HTTP/2 Tidak Banyak Digunakan?
Meskipun HTTP/2 menawarkan banyak keuntungan, ia belum banyak diadopsi karena beberapa alasan:
- Dukungan server dan browser: Untuk mendapatkan manfaat dari HTTP/2, server dan klien harus mendukung protokol tersebut. Meskipun sebagian besar browser dan server web modern mendukung HTTP/2, sistem dan konfigurasi yang lebih lama mungkin tidak, membatasi implementasi universalnya.
- Latensi jaringan: Keuntungan HTTP/2 lebih terasa dalam kondisi jaringan latensi tinggi. Di lingkungan latensi rendah, perbedaan antara HTTP/1.1 dan HTTP/2 mungkin tidak terlalu signifikan, yang dapat menghambat adopsi.
- Kompleksitas: Mengimplementasikan dan mengonfigurasi HTTP/2 bisa lebih kompleks daripada menggunakan HTTP/1.1. Organisasi mungkin ragu untuk beralih karena upaya yang diperlukan untuk transisi.
HTTP/1.1 vs. HTTP/2
HTTP/1.1 telah menjadi tulang punggung komunikasi web selama lebih dari dua dekade. Meskipun telah melayani tujuannya dengan baik, HTTP/2 menawarkan beberapa peningkatan:
- Multiplexing: HTTP/1.1 menggunakan serangkaian koneksi yang diurutkan dan memblokir. Sebaliknya, fitur multiplexing HTTP/2 memungkinkan beberapa permintaan dan respons dikirim secara bersamaan pada satu koneksi, mengurangi latensi dan mempercepat pemuatan halaman.
- Binary framing: HTTP/1.1 bergantung pada teks biasa, yang kurang efisien dalam hal transfer dan penguraian data. HTTP/2 menggunakan format binary framing yang lebih efisien dan lebih cepat.
- Header compression: HTTP/2 menggunakan kompresi bidang header, yang mengurangi ukuran header yang dikirim dalam setiap permintaan dan respons, yang menghasilkan lebih sedikit konsumsi bandwidth.
- Server push: HTTP/2 memperkenalkan server push, yang memungkinkan server untuk secara proaktif mengirim sumber daya ke klien sebelum diminta, meningkatkan waktu muat halaman.
HTTP/2 vs. HTTP/3
HTTP/2 dan penerusnya, HTTP/3, berbagi banyak tujuan dalam hal peningkatan kinerja, tetapi mereka berbeda dalam teknologi yang mendasarinya:
- Protokol transport: HTTP/2 bergantung pada Transmission Control Protocol (TCP), sedangkan HTTP/3 menggunakan User Datagram Protocol (UDP) dalam bentuk QUIC (Quick UDP Internet Connections). Ini membuat HTTP/3 berpotensi lebih cepat, terutama di jaringan latensi tinggi.
- Multiplexing: Baik HTTP/2 dan HTTP/3 mendukung multiplexing, tetapi implementasi HTTP/3 lebih efisien karena penggunaan QUIC.
- Server push: Sementara HTTP/2 memperkenalkan server push, HTTP/3 meningkatkan fitur ini lebih lanjut, membuatnya lebih efektif.
- Connection setup: HTTP/2 membutuhkan beberapa round-trip untuk membuat koneksi, sedangkan HTTP/3 dengan QUIC meminimalkan latensi pengaturan koneksi.
Bagaimana Cara Menguji Permintaan HTTP/2 dengan Mudah?
Perlu disebutkan bahwa Apidog, alat manajemen siklus hidup API tepercaya Anda, kini dengan bangga menawarkan dukungan penuh untuk protokol HTTP/2. Perkembangan menarik ini memungkinkan Anda untuk memanfaatkan kekuatan HTTP/2 saat bekerja dengan API dengan cara yang mulus dan efisien.
Dengan dukungan HTTP/2 Apidog, Anda dapat merasakan komunikasi API yang lebih cepat dan lebih efisien, mengurangi latensi dan meningkatkan kinerja keseluruhan. Apakah Anda sedang mendesain, menguji, atau berbagi API, integrasi HTTP/2 Apidog memastikan bahwa Anda dapat memanfaatkan sepenuhnya kemajuan protokol web terbaru.
Jika Anda tertarik untuk memanfaatkan HTTP/2 di Apidog, berikut cara memulainya:
Langkah ⒈ Buka Apidog dan buat permintaan baru.

Langkah ⒉ Konfigurasikan API Anda. Ambil URL endpoint ini sebagai contoh, URL: https://api.sandbox.push.apple.com/. Beralih ke "Settings" dan pilih protokol HTTP dan HTTPS untuk menentukan permintaan.

Langkah 3 YAnda dapat berhasil mendapatkan respons tanpa kesalahan apa pun dengan mengklik tombol "Send".

Bagaimana Cara Berubah dari HTTP/1.1 ke HTTP/2
Beralih dari HTTP/1.1 ke HTTP/2 bisa sedikit rumit, tetapi manfaatnya bisa signifikan. Berikut adalah panduan langkah demi langkah untuk melakukan peralihan:
- Tingkatkan server web Anda: Pastikan perangkat lunak server web Anda mutakhir dan memiliki dukungan HTTP/2. Perubahan konfigurasi mungkin diperlukan untuk mengaktifkan dukungan HTTP/2.
- Implementasikan SSL/TLS: Untuk menggunakan HTTP/2, situs web Anda harus disajikan melalui HTTPS. Dapatkan dan instal sertifikat SSL/TLS di server Anda untuk mengaktifkan koneksi aman.
- Perbarui konten Anda: Pastikan konten dan kode situs web Anda dioptimalkan untuk HTTP/2. Minimalkan jumlah permintaan, manfaatkan caching browser, dan gunakan gambar responsif untuk meningkatkan kinerja.
- Uji secara ekstensif: Uji secara menyeluruh fungsionalitas dan kinerja situs web Anda setelah mengaktifkan HTTP/2. Perhatikan waktu muat, rendering halaman, dan pengalaman pengguna secara keseluruhan.
- Pantau dan sesuaikan: Terus pantau kinerja situs Anda dan lakukan penyesuaian yang diperlukan untuk memaksimalkan manfaat HTTP/2.
Kesimpulan
HTTP/2 adalah langkah maju yang signifikan dalam komunikasi web, menawarkan banyak peningkatan dibandingkan pendahulunya, HTTP/1.1. Meskipun belum mencapai adopsi universal, keunggulannya dalam hal kecepatan dan efisiensi menjadikannya pilihan yang menarik bagi pengembang dan administrator web.
Dengan mengikuti langkah-langkah untuk mengaktifkan HTTP/2 dan membuat penyesuaian yang diperlukan, Anda dapat memanfaatkan sepenuhnya protokol web modern ini dan meningkatkan pengalaman pengguna di situs web Anda. Saat internet terus berkembang, merangkul teknologi seperti HTTP/2 menjadi penting untuk tetap kompetitif di lanskap digital.