GET dan POST adalah permintaan HTTP yang umum digunakan oleh pengembang. Beberapa pemula mungkin belum jelas tentang perbedaan antara metode HTTP ini. Terlepas dari fungsionalitas dasarnya, memahami nuansa antara permintaan GET dan POST sangat penting bagi pengembang web.
Setiap metode memiliki karakteristik, batasan, dan implikasi yang berbeda yang secara signifikan memengaruhi fungsionalitas, kinerja, dan keamanan aplikasi web.
Tutorial ini akan secara komprehensif mengeksplorasi perbedaan mendasar antara permintaan GET dan POST, dan Anda dapat mengirim permintaan GET, POST, dan HTTP lainnya dengan antarmuka visual di Apidog.
Apa Perbedaan Antara GET dan POST?
GET dan POST adalah dua metode permintaan HTTP mendasar yang digunakan untuk komunikasi antara klien (seperti peramban web) dan server. Meskipun pada pandangan pertama tampak serupa, mereka memiliki beberapa perbedaan penting yang harus dipahami dan dipertimbangkan oleh setiap pengembang web saat merancang dan mengimplementasikan aplikasi web dan API.
Definisi:
- Permintaan GET adalah jenis metode permintaan HTTP yang digunakan untuk meminta data dari sumber daya yang ditentukan. Permintaan GET umumnya digunakan untuk mengambil informasi dari server. Mereka dirancang untuk membuat kueri, mencari, atau mengambil informasi tanpa memodifikasi sumber daya apa pun di server. Contoh metode GET:
GET /example.php?id=123&name=John
- Permintaan POST digunakan untuk mengirim dan menyerahkan data untuk diproses oleh server. Mereka umumnya digunakan untuk membuat, memperbarui, atau menghapus sumber daya, seperti membuat akun pengguna baru atau memperbarui beberapa formulir. Contoh metode POST:
POST /submit-form.php
Body: id=123&name=John
Isi Permintaan:
- Permintaan GET menyertakan semua data yang diperlukan dalam URL itu sendiri, ditambahkan sebagai parameter kueri. Contohnya:
https://example.com/products?category=electronics&sort=price
. - Permintaan POST membawa data dalam isi permintaan, terpisah dari URL. Hal ini memungkinkan sejumlah besar data untuk ditransmisikan, termasuk data biner seperti file atau struktur data kompleks seperti JSON atau XML. Misalnya, saat mengirimkan formulir, data formulir akan dikirim dalam isi permintaan POST.
Penggunaan Umum:
- Permintaan GET umumnya digunakan untuk mengambil data dari server atau sumber daya, di mana data yang diminta diteruskan sebagai parameter kueri dalam URL.
- Permintaan POST umumnya digunakan untuk mengirimkan formulir HTML di halaman web, unggahan file, dan untuk membuat permintaan API kompleks di mana data yang dikirim tidak mudah direpresentasikan dalam URL.
Visibilitas Data:
- Dalam permintaan GET, data terlihat di URL, yang dapat dilihat di riwayat peramban, log server, dan berpotensi oleh orang lain di jaringan. Ini bisa menjadi masalah keamanan jika data sensitif ditransmisikan. Misalnya, jika Anda perlu meneruskan kata sandi pengguna sebagai parameter, menggunakan permintaan GET akan mengungkapkannya di URL.
- Dalam permintaan POST, data tidak terlihat di URL, memberikan tingkat privasi dan keamanan yang lebih tinggi. Data tersebut malah disertakan dalam isi permintaan, yang tidak terlihat oleh orang lain.
Jenis Data:
- Permintaan GET hanya dapat mengirim data teks (karakter ASCII) karena keterbatasan struktur URL dan cara parameter kueri dikodekan.
- Permintaan POST dapat mengirimkan data dari jenis apa pun, termasuk file biner, JSON, XML, dan lainnya, menjadikannya lebih serbaguna untuk menangani muatan data yang kompleks. Misalnya, saat mengunggah gambar profil, file gambar akan dikirim dalam isi permintaan POST.
Batasan Panjang:
- Jumlah data yang dapat dikirim dengan permintaan GET dibatasi oleh panjang maksimum URL. Batasan ini dapat bervariasi antara peramban dan server. Jika sejumlah besar data perlu dikirim, metode HTTP lain seperti POST mungkin lebih tepat.
- Meskipun permintaan GET dibatasi oleh panjang maksimum URL, permintaan POST biasanya memiliki batas yang jauh lebih tinggi pada jumlah data yang dapat dikirim. Hal ini membuat POST cocok untuk mengirim sejumlah besar data, seperti unggahan file.
Idempotensi:
- Permintaan GET dianggap idempoten, yang berarti bahwa membuat permintaan yang sama beberapa kali akan memiliki efek yang sama dengan membuatnya sekali. Dengan kata lain, mengulangi permintaan GET seharusnya tidak memiliki efek samping tambahan pada server atau sumber daya yang diminta.
- Permintaan POST tidak dianggap idempoten, yang berarti bahwa membuat permintaan yang sama beberapa kali dapat memiliki efek yang berbeda setiap kali. Misalnya, mengirimkan formulir dua kali dapat menghasilkan dua catatan berbeda yang dibuat di server.
Keamanan API:
- Keamanan API GET:
- Gunakan HTTPS untuk mengenkripsi data saat transit, melindungi parameter yang diteruskan dalam URL.
- Hindari data sensitif dalam URL untuk mencegah paparan melalui log server atau riwayat peramban.
- Validasi input untuk bertahan melawan injeksi SQL dan serangan injeksi lainnya.
- Terapkan pembatasan laju untuk melindungi dari serangan DoS dan penyalahgunaan.
- Berhati-hatilah dengan caching, pastikan informasi sensitif tidak disimpan atau diekspos.
- Keamanan API POST:
- Terapkan HTTPS untuk transmisi data yang aman.
- Gunakan otentikasi berbasis token (seperti JWT atau OAuth) untuk kontrol akses yang aman.
- Validasi dan sanitasi input untuk mencegah XSS, Injeksi SQL, dan kerentanan lainnya.
- Lindungi dari serangan CSRF dengan menggunakan token anti-CSRF.
- Validasi Content-Type untuk memastikan API hanya menangani format data yang diharapkan.
Setelah penjelasan rinci tentang permintaan GET dan POST, jika Anda juga ingin mengetahui perbedaan antara permintaan PUT dan POST, disarankan untuk membaca artikel ini:

Kesimpulan
Singkatnya, gunakan GET saat Anda ingin mengambil data dan gunakan POST saat Anda ingin mengirimkan data. GET sering digunakan untuk pengambilan data sederhana, seperti mengambil halaman web, sedangkan POST digunakan untuk operasi yang lebih kompleks, seperti mengirimkan formulir atau mengunggah file. Apidog adalah alat API lengkap. Dengan Apidog, Anda dapat dengan mudah membuat dan mengelola proyek API, berkolaborasi dengan anggota tim, membuat dokumentasi, dan memantau kinerja API, semuanya dari satu antarmuka.