Jika Anda pernah menghabiskan waktu membangun aplikasi modern, Anda mungkin pernah mendengar istilah web services dan microservices. Istilah-istilah ini sering kali digunakan secara bergantian—tetapi keduanya tidak sama. Faktanya, memilih yang salah untuk proyek Anda dapat menimbulkan kerumitan yang tidak perlu atau membatasi skalabilitas aplikasi Anda.
Dari aplikasi kecil hingga sistem perusahaan besar, memahami perbedaan antara web services dan microservices sangat penting. Panduan ini menguraikannya dengan jelas, dengan contoh-contoh dunia nyata dan saran praktis.
Ingin platform All-in-One yang terintegrasi untuk Tim Pengembang Anda agar dapat bekerja sama dengan produktivitas maksimum?
Apidog memenuhi semua kebutuhan Anda, dan menggantikan Postman dengan harga yang jauh lebih terjangkau!
Apa Itu Web Services?
Web services terutama memungkinkan komunikasi yang dapat dioperasikan antara berbagai aplikasi atau sistem melalui jaringan. Ini memungkinkan aplikasi yang berbeda untuk berkomunikasi dan bertukar data, bahkan jika dibangun menggunakan teknologi yang berbeda atau berjalan di platform yang berbeda. Ketika saya menggunakan web services, saya memikirkan protokol terstandarisasi seperti SOAP (Simple Object Access Protocol) atau REST (Representational State Transfer) yang memungkinkan berbagai platform (Java, .NET, PHP, aplikasi seluler) untuk saling berbicara. Intinya, web services bertindak sebagai perantara, menyediakan akses ke fungsionalitas dan data dari satu aplikasi ke aplikasi lain.
Fitur utama web services:
- Komunikasi terstandardisasi: Menggunakan protokol yang terdefinisi dengan baik seperti SOAP dan REST.
- Berorientasi layanan: Web services biasanya mengekspos fungsionalitas tingkat kasar seperti layanan pemrosesan pembayaran atau penyedia data cuaca yang dapat diakses oleh banyak klien.
- Kopling lebih erat: Seringkali, web services adalah bagian dari lingkungan arsitektur monolitik atau Service-Oriented Architecture (SOA) yang lebih besar.
- Manajemen terpusat: Web services sering berjalan dalam arsitektur perangkat lunak terpusat, membuatnya lebih mudah dipantau tetapi kurang gesit.
- Terikat protokol: Biasanya menggunakan format HTTP/HTTPS, SOAP envelopes, XML, atau JSON.
Misalnya, saat bekerja pada sistem yang mengintegrasikan beberapa platform lama, web services telah menangani komunikasi dengan andal dan minim masalah. Hal ini membuat mereka populer di industri dengan infrastruktur yang sudah mapan seperti perbankan dan perjalanan.
Mengapa Anda Mungkin Memilih Web Services dalam Proyek Anda:
- Integrasi sistem lama: Ketika Anda perlu menghubungkan perangkat lunak lama dan baru di bawah standar komunikasi yang kompatibel.
- Kesederhanaan: Jika persyaratan aplikasi Anda lugas dan terkontrol dengan ketat.
- Interoperabilitas lintas platform: Ketika klien dan server heterogen perlu bertukar data.
Apa Itu Microservices?
Microservices, di sisi lain, adalah gaya arsitektur di mana aplikasi dipecah menjadi layanan-layanan kecil yang dapat di-deploy secara independen, masing-masing menangani kapabilitas bisnis tertentu. Saya melihat microservices sebagai jawaban untuk menskalakan aplikasi cloud-native yang kompleks secara efisien.
Ciri-ciri utama microservices:
- Kopling longgar dan berbutir halus: Setiap microservice berfokus pada satu fungsi, seperti otentikasi pengguna atau pemenuhan pesanan.
- Dapat di-deploy dan diskalakan secara independen: Saya dapat memperbarui, menguji, atau menskalakan layanan tanpa memengaruhi yang lain.
- Agnostik teknologi: Tim dapat membangun layanan dalam berbagai bahasa atau kerangka kerja tergantung kebutuhan.
- Arsitektur terdistribusi: Microservices sering berkomunikasi melalui protokol ringan seperti HTTP/REST, gRPC, atau antrean pesan.
- Ramah kontainerisasi: Mereka sangat cocok dengan Docker, Kubernetes, dan pipeline CI/CD modern.
Misalnya, dalam proyek di mana sebuah tim membutuhkan peluncuran fitur yang cepat dan skalabilitas, microservices memungkinkan tim yang berbeda untuk bekerja secara paralel dan melakukan deployment dengan kecepatan mereka sendiri tanpa menunggu rilis terpusat.
Kapan Memilih Microservices:
- Ketangkasan & kecepatan: Mengembangkan, men-deploy, dan mengiterasi bagian aplikasi Anda dengan cepat.
- Ketahanan: Satu layanan yang gagal tidak merusak seluruh sistem.
- Kebebasan teknologi: Gunakan alat atau bahasa yang tepat untuk setiap pekerjaan.
- Skalabilitas: Menskalakan layanan individual sesuai permintaan.
- Siap DevOps: Lebih mudah mengotomatiskan pengujian dan deployment melalui pipeline CI/CD.
Web Services vs Microservices: Perbedaan Utama
Aspek | Web Services | Microservices |
---|---|---|
Arsitektur | Terpusat, berorientasi layanan (SOA), kopling erat | Terdesentralisasi, terdistribusi, kopling longgar |
Granularitas Layanan | Berbutir kasar: komponen atau layanan besar | Berbutir halus: kapabilitas bisnis kecil dan terfokus |
Komunikasi | Protokol standar seperti SOAP dan REST melalui HTTP | Protokol ringan: HTTP, REST, gRPC |
Deployment | Biasanya di-deploy sebagai monolit atau lebih sedikit layanan | Layanan yang dapat di-deploy secara independen |
Skalabilitas | Skala sebagai seluruh aplikasi atau layanan besar | Dapat diskalakan secara independen per layanan |
Tumpukan Teknologi |