
Jaminan kualitas (QA) selalu menjadi bagian yang memakan waktu dan padat karya dalam pengembangan perangkat lunak. Menulis, memelihara, dan menjalankan kasus uji seringkali membutuhkan upaya sebanyak membangun produk itu sendiri. Seiring meningkatnya kompleksitas perangkat lunak dan siklus pengiriman yang memendek, tim QA berada di bawah tekanan besar untuk mengirimkan lebih cepat tanpa mengorbankan kualitas. Hadirlah Testsigma Copilot, asisten bertenaga AI yang dirancang untuk merevolusi cara kerja tim QA. Tapi apakah itu benar-benar sesuai dengan gembar-gembornya?
Catatan Singkat:Apidog

Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi apa yang ditawarkan Testsigma Copilot, cara kerjanya, dan apakah itu benar-benar memenuhi janjinya untuk otomatisasi QA yang lebih cepat, lebih cerdas, dan lebih efisien.
Apa Itu Testsigma Copilot?

Testsigma Copilot adalah asisten bertenaga GenAI yang terintegrasi dalam platform otomatisasi uji low-code Testsigma. Ini dirancang untuk membantu insinyur QA, penguji, dan pengembang secara otomatis menghasilkan, memelihara, dan mengoptimalkan kasus uji dengan sedikit usaha. Dengan mengintegrasikan pemrosesan bahasa alami dan otomatisasi cerdas, Copilot bertujuan untuk mengurangi beban skrip manual yang secara tradisional terkait dengan otomatisasi uji.
Dengan Copilot, tim QA dapat:
- Langsung menghasilkan kasus uji dari berbagai sumber (misalnya, cerita pengguna, desain Figma, tangkapan layar)
- Membuat skenario uji API menggunakan input JSON
- Berinteraksi menggunakan bahasa alami untuk menambahkan pernyataan kompleks
- Mendapatkan rekomendasi untuk skenario kasus ekstrem
- Secara otomatis memelihara uji dengan kemampuan "penyembuhan otomatis"
- Menghasilkan atau menyarankan data uji secara cepat
Kedengarannya mengesankan, bukan? Mari kita bedah setiap fitur dan evaluasi seberapa baik kinerjanya.
1. Pembuatan Kasus Uji Instan: Dari Ide hingga Eksekusi dalam Detik

Mungkin salah satu fitur paling menarik dari Testsigma Copilot adalah kemampuannya untuk menghasilkan kasus uji dari input minimal. Anda dapat menggunakan:
- Tangkapan layar
- Cerita pengguna dari alat seperti Jira
- Desain dari platform seperti Figma
- Deskripsi atau persyaratan manual
Yang dibutuhkan hanyalah satu klik atau prompt dalam bahasa Inggris sederhana.
Contoh Kasus Penggunaan:
Seorang penguji mengunggah desain Figma untuk halaman login. Copilot langsung memindai desain dan menyarankan uji seperti:
- "Periksa apakah tombol login dapat diklik"
- "Validasi format input email"
- "Tampilkan kesalahan untuk kredensial tidak valid"
Ini secara signifikan mengurangi waktu yang dihabiskan untuk menulis kasus uji dari awal. Tim tidak perlu lagi beralih antar alat atau menerjemahkan spesifikasi desain secara manual.
Putusan: ✅ Efisien, intuitif, dan membantu mempercepat proses pembuatan uji.
2. Pembuatan Uji Percakapan: Tanpa Kode? Tidak Masalah

Dengan Testsigma Copilot, pengguna dapat membuat uji dengan mengobrol dengan asisten. Cukup ketik prompt seperti:
"Buat uji untuk pendaftaran pengguna dengan input email tidak valid."
Copilot akan menginterpretasikan permintaan Anda dan menghasilkan kasus uji yang lengkap dan dapat dieksekusi, termasuk pernyataan dan hasil yang diharapkan.
Ini juga memungkinkan penguji untuk memilih dari skenario yang disarankan, menjadikannya ideal untuk pemangku kepentingan non-teknis seperti manajer produk atau penguji manual yang ingin berkontribusi pada upaya QA tanpa menulis kode.
Putusan: ✅ Aksesibilitas dan kegunaan yang hebat untuk tim lintas fungsi.
3. Pengujian API Komprehensif dengan Input JSON

Pengujian API adalah bagian penting dari proses QA modern. Secara tradisional, ini melibatkan penulisan logika uji yang kompleks untuk mencakup validasi permintaan-respons. Dengan Copilot, yang perlu Anda lakukan hanyalah memberikan input JSON.
Copilot secara cerdas membaca skema dan menghasilkan kasus uji untuk:
- Validasi kode respons
- Periksa akurasi tingkat bidang
- Nyatakan tolok ukur kinerja
- Tangani kasus uji negatif
Misalnya, Anda dapat memasukkan skema OpenAPI atau contoh permintaan API, dan Copilot akan menghasilkan beberapa skenario uji API, menghemat jam kerja manual.
Putusan: ✅ Menghemat waktu dan memastikan skenario kritis tidak terlewatkan.
4. Analisis Celah dan Saran Cakupan Uji Cerdas

Salah satu fitur unggulan adalah kemampuan Copilot untuk mendeteksi celah dalam cakupan uji. Katakanlah rangkaian uji Anda yang ada mencakup 60% dari alur aplikasi. Copilot meninjau data input dan menghasilkan rekomendasi kasus ekstrem berdasarkan:
- Status UI yang hilang
- Alur pengguna yang tidak terdokumentasi
- Kondisi API yang jarang terjadi
Ini sangat berharga untuk menangkap bug yang tidak Anda ketahui keberadaannya—terutama dalam aplikasi perusahaan yang kompleks.
Putusan: ✅ Meningkatkan cakupan uji dengan intervensi manusia minimal.
5. Uji Penyembuhan Otomatis: Perbaiki Alih-alih Gagal

Salah satu masalah terbesar dalam pengujian otomatis adalah pemeliharaan uji. Ketika elemen UI berubah, uji seringkali rusak. Copilot mengatasi ini dengan penyembuhan otomatis:
- Ini mendeteksi ketika elemen hilang atau diperbarui.
- Ini secara cerdas memetakan ulang elemen berdasarkan konteks dan perubahan terbaru.
- Uji Anda terus berjalan lancar tanpa perbaikan manual.
Ini menghasilkan pengurangan hingga 90% dalam upaya pemeliharaan uji—terutama membantu tim agile yang bekerja di lingkungan yang cepat berubah.
Putusan: ✅ Menghilangkan uji yang tidak stabil dan meminimalkan hutang pemeliharaan.
6. Pengujian Berbasis Data Menjadi Sederhana

Perlu menjalankan uji yang sama dengan beberapa set data? Cukup ketik prompt seperti:
"Jalankan uji ini dengan 3 nama pengguna dan kata sandi yang berbeda."
Copilot secara otomatis menghasilkan data dummy atau memungkinkan Anda mengunggah set data. Anda juga dapat membuat Profil Data Uji kustom menggunakan prompt bahasa alami.
Fitur ini sangat kuat untuk:
- Pengujian batas
- Pengujian negatif
- Pengujian regresi dengan input variabel
Putusan: ✅ Kemampuan pengujian berbasis data yang kuat namun sederhana.
7. Integrasi dengan Alur Kerja yang Ada
Copilot bekerja mulus dengan alat dan platform populer:
- Jira untuk cerita pengguna
- Figma untuk validasi desain
- Koleksi Postman dan file Swagger untuk API
- GitHub dan pipeline CI/CD
Ini memudahkan untuk mengintegrasikan pengujian berbasis AI ke dalam siklus pengembangan Anda yang ada, apakah Anda menggunakan metodologi Agile, DevOps, atau CI/CD.
Putusan: ✅ Bekerja dengan baik dengan alat ekosistem yang ada.
Keterbatasan dan Pertimbangan
Tidak ada alat yang sempurna, dan Testsigma Copilot pun demikian. Berikut adalah beberapa peringatan yang perlu diingat:
- Kurva Belajar: Meskipun "tanpa kode", memahami cara membuat prompt yang efektif membutuhkan latihan.
- Penggunaan Offline Terbatas: Sebagian besar fitur bergantung pada konektivitas cloud.
- Kesadaran Konteks: Kadang-kadang, Copilot mungkin salah menafsirkan prompt yang samar tanpa konteks yang cukup.
Namun, kecepatan pengembangan di Testsigma menunjukkan bahwa celah ini kemungkinan akan diatasi dalam pembaruan di masa mendatang.
Siapa yang Harus Menggunakan Testsigma Copilot?
Ideal Untuk:
- Tim QA Agile dengan siklus rilis cepat
- Manajer produk dan penguji manual yang ingin berkontribusi tanpa coding
- Startup dengan tim QA kecil yang membutuhkan pembuatan uji lebih cepat
- Perusahaan yang ingin menskalakan otomatisasi uji tanpa merekrut tim otomatisasi besar
Tidak Ideal Untuk:
- Proyek yang membutuhkan logika uji yang sangat disesuaikan dan kompleks (misalnya, melibatkan integrasi perangkat keras yang rumit)
- Organisasi dengan lingkungan on-premise yang ketat dan tanpa izin cloud
Putusan Akhir: Apakah Berhasil?
Tentu saja. Testsigma Copilot memenuhi janjinya untuk menghadirkan kemudahan dan kecepatan bertenaga AI ke otomatisasi QA. Mulai dari menghasilkan uji hingga memeliharanya dan bahkan menyarankan perbaikan, Copilot mengurangi tugas berulang dan memungkinkan tim QA fokus pada strategi dan cakupan tingkat tinggi.
Di era di mana pengiriman perangkat lunak berkualitas dengan cepat sangat penting, Copilot menjadi kurang seperti sesuatu yang bagus untuk dimiliki dan lebih seperti kebutuhan.
TL;DR
Fitur | Peringkat | Mengapa Ini Penting |
---|---|---|
Pembuatan Uji | ⭐⭐⭐⭐⭐ | Langsung membuat uji dari Figma, Jira, dan prompt |
Antarmuka Percakapan | ⭐⭐⭐⭐⭐ | Tanpa kode, mudah untuk non-insinyur |
Pengujian API | ⭐⭐⭐⭐ | JSON masuk, kasus uji keluar |
Penyembuhan Otomatis | ⭐⭐⭐⭐⭐ | Mengurangi pemeliharaan uji yang tidak stabil hingga 90% |
Saran Kasus Ekstrem | ⭐⭐⭐⭐ | Mendeteksi celah dalam cakupan uji |
Data Uji | ⭐⭐⭐⭐ | Mendukung pengujian berbasis data dengan bantuan AI |
Intinya:
Jika Anda serius ingin menskalakan otomatisasi uji Anda dengan kekuatan AI, Testsigma Copilot layak dicoba.